Jangan Coba-coba dengan Narkoba, Ini Bahayanya!
Ancaman kesehatan dan hukum rupanya tak “menyurutkan” peredaran narkoba di Indonesia. Dari yang mulanya hanya menjadi negara transit, kini Indonesia beralih menjadi negara tujuan perdagangan narkoba ilegal.
Sementara itu, menurut data Badan Narkotika Nasional (BNN), pada tahun 2019 setidaknya ada 3,6 juta pengguna narkoba di Indonesia dan jumlah ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 0,03 persen. Jenis narkoba yang paling banyak digunakan adalah ganja.
Kebanyakan pengguna barang haram itu mengawalinya dengan ‘coba-coba’, hingga jadi kecanduan. Stres, sulit tidur, penambah stamina, mencari ketenangan, dan pengaruh lingkungan pertemanan dijadikan alasan oleh penggunanya.
Padahal, “kenikmatan” yang diberikan narkoba bersifat semu, sementara, dan berujung maut.
Bahaya narkoba pun nyaris mengintai semua golongan dan usia. Mulai dari anak-anak, pekerja kantoran, hingga ibu rumah tangga. Bahkan, sejumlah artis dan pesohor tanah air pernah diciduk akibat mengonsumsinya.Pengguna narkotika didominasi oleh remaja usia produktif dengan kelompok usia 18-25 tahun. Pengedar obat-obatan terlarang juga mulai mengincar kelompok usia 15-17 tahun untuk menjaga kelompok pengguna tersebut agar tetap menggunakan sampai usia diatas 50 tahun.
United Nation Office on Drugs and Crime (UNODC) dalam World Drugs Report tahun 2018 merilis bahwa ada 5,6 persen dari penduduk dunia dengan kelompok usia 15-64 tahun yang pernah mengonsumsi narkoba.
Badan Narkotika Nasional (BNN) juga menyebutkan angka penyalahgunaan obat-obatan terlarang di Indonesia sebesar 2,29 juta orang pada kelompok usia pelajar. Pengguna ini meningkat dari tahun-tahun sebelumnya menjadi 24-28 persen untuk kelompok usia pelajar.
Menggunakan narkoba secara bebas tentu memberikan dampak yang buruk bagi tubuh. Secara garis besar, ada dua bahaya menggunakan narkoba yang bisa terjadi, yaitu dampak jangka pendek dan dampak jangka panjang.
Dampak penyalahgunaan narkoba jangka pendek antara lain:
Dehidrasi
Efek samping dari penyalahgunaan narkoba dapat menyebabkan gangguan keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Akibatnya, tubuh dapat mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan.
Saat dehidrasi berkepanjangan, seseorang dapat mengalami penurunan kesadaran dan kerusakan pada organ tubuh.
Halusinasi
Halusinasi menjadi salah satu dampak dari penggunaan narkoba yang sering dijumpai. Jenis narkoba yang sering menimbulkan halusinasi adalah penggunaan ganja.
Halusinasi yang berlebihan dapat menyebabkan kecemasan dan ketakutan yang berlebihan.
Gangguan Sistem Pencernaan
Sering kali pengguna obat-obatan terlarang ini menambah dosis sesuka hati. Akibat dari dosis yang berlebih dapat menyebabkan gangguan sistem pencernaan, seperti mual, muntah, diare atau konstipasi dan hilangnya nafsu makan.
Menurunnya Kualitas Tidur
Narkotika golongan antidepresan memang dapat membantu mengatasi keluhan gangguan tidur, seperti insomnia, jika digunakan sesuai dosis tubuh.
Namun, jika digunakan tanpa pengawasan tentu saja dapat menyebabkan gangguan kualitas tidur seseorang.
Begitu juga apabila menggunakan obat golongan stimulan seperti kokain, maka tubuh akan timbul efek berkebalikan.
Yaitu, pengguna akan merasakan adanya energi yang berlebih atau hiperaktif, detak jantung meningkat, lebih percaya diri dan merasakan kesegaran. Akibatnya pemakai golongan stimulan akan sulit untuk tidur atau beristirahat.
Komentar
Posting Komentar